Sabtu, 31 Mei 2008

Barcode System

Definisi Barcode

Barcode adalah sebuah informasi yang dikodekan kedalam sebuah bentuk garis-garis tipis dan lebar dengan spasi garis putih di tengahnya yang berisikan informasi tertentu. Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Barcode

Barcode biasanya hanya berbentuk informasi ID; informasi ID ini digunakan oleh komputer untuk mencari data yang mengandung menyeluruh yang berhubungan dengan data tersebut.

Pada awalnya barcode dipolakan dengan garis-garis dan spasi yang di cetak paralel, namun pada perkembangannya barcode dapat berbentuk titik-titik, lingkaran, dan kode teks tersembunyi dalam gambar. http://en.wikipedia.org/wiki/Barcode

Sejarah

Tahun 1932, Wallace Flint menyarankan sebuah sistem otomatis untuk bisnis barang eceran.

Flint, 40 tahun kemudian menjabat sebagai wakil presiden Asosiasi Rantai Makanan, merupakan penggagas dari kode UPC yang merupakan cikal bakal barcode.

Selama tahun 40an, 50an and 60an berbagai jenis format kode coba dikembangkan, diantaranya: kode bull’s-eye, kode numeral, dan berbgai format kode lainnya.

Aplikasi bisnis eceran, merupakan faktor pendorong berkembangnya teknologi barcode, kemudian diikuti oleh pihak industri.

Awal Perkembangan Bar Codes

Tahun 1948, Bernard Silver, seorang lulusan Drexel Institute, bersama rekannya Norman Joseph Woodland, bersama-sama mengembangkan sebuah solusi untuk secara otomatis membaca informasi produk saat diserahkan ke konsumen.

Pada tanggal 7 Oktober 1952, mereka mendapatkan hak paten (US Patent #2,612,994) terhadap karya mereka “Classifying Apparatus and Method”.

Secara komersial barcode pertama kali digunakan pada tahun 1966.

Tahun 1970, Logicon Inc. mengembangkan Universal Grocery Products Identification Code (UGPIC).

Awal Perkembangan Bar Codes (lanjutan)

Perusahaan yang pertama kali memproduksi peralatan barcode dengan meggunakan UGPIC dalam bidang bisnis eceran adalah American company Monarch Marking (1970), dan untuk industri adalah Plessey Telecommunications (1970).

IBM mengajuakan proposal berdasarkan UGPIC yang kemudian dikenal dengan kode UPC.

Pada tanggal 3 April 1973, simbol UPC terpilih sebagai standar industri dan George J. Laurer kemudian dikenal sebagai penemu U.P.C. atau Uniform Product Code.

Awal Perkembangan Bar Codes (lanjutan)

Pada bulan Juni tahun 1974, sebuah scanner U.P.C. untuk pertama kalinya dipasang di sebuah supermarket Marsh’s yang berada di daerah Troy, Ohio.

Produk pertama yang menggunakan barcode adalah permen Wrigley’s.

Penjelasan tentang Barcode

Barcode digambarkan sebagai garis-garis tipis dan lebar dengan spasi garis putih di tengahnya.

Kode UPC hanya melambangkan angka tidak dengan tidak dapat melambangkan huruf.

Setiap digit dilambangkan dengan pola garis tipis dan tebal.

Barcode dibaca dengan sebuah alat yang mampu merefleksikan cahaya dari simbol barcode. Refleksi sinar ini kemudian diukur ketebalannya.

Keuntungan Menggunakan Barcode

Pengumpulan Data yang cepat dan dapat diandalkan.

Pemasukan data lebih cepat terlaksana;

10,000 kali lebih akurat

Mengurangi Biaya

Biaya tenaga kerja;

Mengurangi kerugian pendapatan akibat kesalahan pengunpulan data lapangan;

Menudahkan dalam mengatur level persediaan

Meningkatkan kerja manajemen

Pengambilan keputusan lebih baik;

Akses cepat kepada informasi yang dibutuhkan.

Dimana aplikasi Barcode dapat digunakan ?

Work In Progress

Kontrol Persediaan

Akses Keamanan

Waktu dan Kehadiran

Kantrol Kualitas

Packaging

Pengumpulan data dari Forms

Sistem Pengukuran Produktifitas

Manajemen Dokumen

Barcode pada industri eceran

Sebuah label Barcode memiliki tiga buah informasi penting, diantaranya:

    1. Identifikasi keanggotaan produsen pada sebuah standar produk.

    2. Identifikasi Produk.

    3. Sebuah angka pemeriksa untuk memastikan bahwa alat pembaca telah membacanya dengan benar.

Sebuah standar umum internasional telah dimunculkan yang juga berisikan UPC yang dikenal dengan GTIN atau Global Trade Item Number.

Barcode pada industri eceran (lanjutan)

Cara membuat angka pemeriksa atau Check Digit:

Jika anda memiliki deretan Barcode: 31457901258

Tandai kode tersebut sebagai Odd dan Even:

31457901258 = Odd

31457901258 = Even

Tambahkan semua angka Odd dan dikali 3

3+4+7+0+2+8 = 24 → 24 * 3 = 72

Tambahkan semua angka Even

1+5+9+1+5 = 21

Lakukan langkah berikut

100 – ( 72 + 21) = 100 – 93 = 7

Maka Check Digit-nya adalah 7

Barcode pada industri eceran (lanjutan)

Saat sebuah atau rentetan kode barcode dibaca:

Alat pembaca menguraikan simbol barcode kedalam sebuah seri penomeran yang sesuai dengan GTIN.

GTIN digunakan sebagai nomor identifikasi produk di dalam database. GTIN hanya merupakan standar penomeran yang digunakan pada database.

Sesuai dengan GTIN yang telah diidentifikasi, sistem kemudian mencari informasi ke dalam database yang memiliki informasi menyeluruh terhadap: pabrik, nama produk, deskripsi, harga, warna, ukuran, dan lain sebagainya.

Sistem kemudian memberikan informasi yang didapat kepada sistem point-of-sale atau checkout register sehingga total belanja dapat dihitung dan tanda terima dapat dicetak..



1 komentar:

Rika Arti mengatakan...

duh makasih ya..
sangat membantu buat tugas MIS..
kita anak tiui juga lho, 2006..

salam kenal ya senior..